Sebutkan2 contoh hal yang merusak pada pemuaian. Question from @RahmanSaputra249 - Sekolah Menengah Pertama - Kimia. (tolong yah Kaka Kaka yang bisa usahakan benar yh dan pake format Diketahui, Ditanya, dan Dijawab) Answer. RahmanSaputra249 January 2019 | 0 Replies . Sebutkan contoh 2 hal yang merusak pemuaian Tiaptiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (QS. Ali Imran : 185) Paranormalyang saya sebutkan disini tentu bukan untuk melakukan hal-hal seperti yang tersebut diatas, yang akhirnya mengarahkan dan menjerumuskan manusia ke lubang yang lebih nista dan suram. yang akhirnya merusak nama dan citra paranormal Indonesia yang semakin terpuruk. Keadaan demikian ini tentu saja tidak bisa dibiarkan mengingat Makadari itu, demokrasi merupakan sistem politik dengan kekuasaan berada di rakyat. Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi memiliki bentuk-bentuk yang berbeda dalam pelaksanaannya. Macam-macam bentuk demokrasi dapat timbul karena dilihat dari sudut pandang tertentu. Kedua ibadah yang dikerjakan tidak dibuat-buat sendiri, melainkan karena sudah dicontohkan Rasulullah SAW, sebagaimana tergambar dalam sabda beliau: "Siapa yang mengada-ngada dalam unsur agama [tanpa dicontohkan], maka ibadahnya tertolak," (H.R. Bukhari dan Muslim). Ketiga, ibadah juga harus didasari dengan ilmu pengetahuan. Ketikakamu sudah berhasil melakukan wawancara, selanjutnya hal yang harus dilakukan, yaitu membuat laporan hasil wawancara. Dengan informasi yang sudah didapatkan dari narasumber, kita harus menyusun laporan hasil wawancara dengan benar. Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 3, Apa yang Harus Dipersiapkan dalam Melakukan Wawancara? . Ikhlas 27 Aug 2018 Ikhlas merupakan amalan hati yang sangat penting. Karena ikhlas menjadi pokok dari agama Islam. Di samping itu ikhlas juga menjadi inti sari dan ruh dari ibadah. Maka amalan ibadah yang sesuai tuntunan Nabi shallallahu alaihi wa sallam tidak akan diterima oleh Allah kecuali apabila dilakukan dengan niat yang ikhlas. Definisi Ikhlas Secara bahasa Secara bahasa,… read more » 5 Cara Menjaga Keikhlasan Dalam Beramal–Amal kebaikan yang tidak didasari keikhlasan hanya akan menghasilkan kesia-siaan belaka. Bahkan ia bisa mendatangkan azab Allah. Sebuah amal yang dilakukan bukan karena-Nya termasuk perbuatan syirik yang tak terampuni dosanya, kecuali jika ia segera bertaubat. Allah berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar” An Nisa [4] 48 Karena itu, sangat penting untuk mengetahui hal-hal yang dapat membantu kita agar dapat mengikhlaskan seluruh amal perbuatan kepada Allah semata. 5 Cara Menjaga Keikhlasan Dalam Beramal Tersebut adalah. PERTAMA, BANYAK BERDOA. Rasulullah SAW sering memanjatkan doa agar terhindar dari kesyirikan, padahal beliau orang yang paling jauh dari kesyirikan. Di antara doa yang sering Rasulullah SAW panjatkan “Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari perbuatan menyekutukan-Mu sementara aku mengetahuinya, dan akupun memohon ampun terhadap perbuatan syirik yang tidak aku ketahui” Hadits Shahih riwayat Ahmad KEDUA, MENYEMBUNYIKAN AMAL KEBAIKAN. Amal kebaikan yang dilakukan tanpa diketahui orang lain hasilnya lebih ikhlas, karena tidak ada yang mendorongnya untuk melakukan hal tersebut kecuali hanya karena Allah semata. Menurut sebuah Hadits diriwayatkan Bukhari dan Muslim, ada tujuh golongan yang akan Allah naungi pada hari di mana tidak ada naungan selain dari naungan-Nya. Di antara tujuh golongan itu adalah seseorang yang bersedekah dan menyembunyikan sedekahnya tersebut hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. KETIGA, TAKUT TIDAK DITERIMA AMALNYA. Allah berfirman “Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.” Al Mu’minun [23] 60 Menurut Ibnu Katsir, ayat ini menjelaskan bahwa di antara sifat-sifat orang mukmin adalah senang memberi, namun mereka takut akan tidak diterimanya amal perbuatan mereka tersebut. Baca juga 7 Adab Bersedekah Dalam Islam, Agar Mendapatkan Pahala Maksimal. KEEMPAT, TIDAK TERPENGARUH PERKATAAN ORANG LAIN. Pujian atau celaan yang menyebabkan seseorang beramal saleh, bukanlah termasuk perbuatan ikhlas. Seorang mukmin yang ihlas tidak terpengaruh oleh pujian maupun celaan ketika beramal saleh. Ketika ia mengetahui bahwa dirinya dipuji karena beramal saleh, maka tidaklah pujian tersebut kecuali hanya akan membuat ia semakin tawadhu rendah diri kepada Allah. Ia pun menyadari bahwa pujian tersebut merupakan fitnah ujian baginya, sehingga ia pun berdoa kepada Allah untuk menyelamatkannya dari fitnah tersebut. Cara Menjaga Keihlasan Kelima, MEMANDANG RENDAH AMAL KEBAIKAN. Salah satu perbuatan yang merusak amal adalah ujub berbangga diri. Semakin ujub seseorang terhadap amal kebaikan yang ia lakukan, maka akan semakin kecil dan rusak keikhlasan dari amal tersebut. Bahkan pahala amal kebaikan tersebut dapat hilang sia-sia. Sa’id bin Jubair berkata, “Ada orang yang masuk surga karena perbuatan maksiat dan ada orang yang masuk neraka karena amal kebaikannya” Ditanyakan kepadanya “Bagaimana hal itu bisa terjadi?”. Beliau menjawab, “Seseorang melakukan perbuatan maksiat, ia pun senantiasa takut terhadap azab Allah akibat perbuatan maksiat tersebut, maka ia pun bertemu Allah dan Allah pun mengampuni dosanya karena rasa takutnya itu. Sedangkan ada seseorang yang beramal baik, ia pun senantiasa bangga terhadap amalnya tersebut, maka ia pun bertemu Allah dalam keadaan demikian, maka Allah pun memasukkannya ke dalam neraka.” Demikian beberapa hal yang insyaAllah mengantarkann kita berbuat ikhlas. Semoga kita termasuk hambah Allah yang bisa menjaga keikhlasan setiap amal kebaikan. Amin * Bahrul Ulum/ Suara Hidayatullah Penyebab Hal Yang Bisa Merusak Keikhlasan adalah perlu diketahui dan dipahami dengan baik oleh kita. Karena tanpa kita sadari hal-hal sepele bisa menyebabkan kerusakan pada niat ikhlas yang ada di dalam hati kita. Ikhlas adalah memurnikan ibadah atau amal shalih hanya untuk Allah dengan mengharap pahala dariNya semata. Jadi dalam beramal kita hanya mengharap balasan dari Allah, tidak dari manusia atau makhluk-makhluk yang lain. Pengertian makna ikhlas dalam beramal memiliki peranan yang sangat penting, karena ia adalah syarat diterimanya amalan ibadah tersebut. Penyebab Hal Yang Bisa Merusak Keikhlasan Hal ini tercantum dalam sebuah ayat Alqur'an firman Allah yang artinya "Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk menyembah Allah dengan ikhlas menaatiNya semata-mata karena menjalankan agama, dan juga agar menegakkan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus dan benar QS. Al-Bayyinah 5 . Setan adalah musuh terbesar manusia. Setan tidak akan pernah membiarkan manusia melakukan suatu amal kebaikan melainkan dia akan berusaha untuk merusak amalan tersebut. Begitulah yang terjadi jika seseorang berusaha untuk megikhlaskan ibadahnya, maka disitulah setan akan berusaha untuk membuat manusia tidak ikhlas atau riya' dalam melakukan suatu amalan ibadah. Sebagai seorang muslim kita harus mengetahui hal yang setan telah menjadikan tipuan didalamnya sehingga kita tidak terjebak di dalamnya. Berikut ini adalah faktor penyebab hilangnya keikhlasan pada diri seseorang antara lain adalah sebagai berikut Riya Yang dimaksud dengan pengertian definisi riya’ adalah seseorang menampakkan amalnya dengan tujuan orang lain melihatnya dan memujinya. Perbuatan seperti ini adalah termasuk pembatal perusak keikhlasan. Oleh karena itu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sangat mengkhawatirkan jika umatnya terjatuh dalam perbuatan tersebut. Rasulullah bersabda yang artinya "Sesungguhnya hal yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, maka para sahabat bertanya Apakah syirik kecil itu wahai Rasulullah?’. Beliaupun bersabda Syirik kecil itu adalah riya’. Pada hari kiamat ketika manusia dibalas dengan amal perbuatannya Allah akan berkata kepada orang-orang yang berbuat riya’, Pergilah kalian kepada apa-apa yang membuat kalian berbuat riya’, maka lihatlah apakah kalian mandapat balasan dari mereka". HR. Ahmad .Sum’ah Sum’ah adalah seseorang beramal dengan tujuan agar orang lain mendengar amalnya tersebut lalu memujinya. Maka bahaya sum’ah sama dengan bahaya riya’ dan pelakunya terancam tidak akan mendapatkan balasan dari Allah, bahkan Allah akan membuka semua keburukannya di hadapan manusia. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda yang artinya "Barangsiapa yang memperdengarkan amalannya maka Allah akan memperdengarkan kejelekan niatnya dan barang siapa yang beramal karena riya’ maka Allah akan membuka niatnya di hadapan manusia". HR. Bukhari dan Muslim Ujub Takabur Ujub adalah seseorang berbangga diri dengan amal-amalnya. Para ulama menerangkan bahwa ujub merupakan sebab terhapusnya pahala seseorang, karena Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menyebutkan bahwa ujub sebagai hal-hal yang membinasakan. Rasulllah shallallahu 'lalaihi wa sallam bersabda "Hal-hal yang membinasakan ada tiga yaitu berbangganya seseorang dengan dirinya, kikir yang dituruti, dan hawa nafsu yang diikuti" HR. Al-Bazzar . Maka hendaklah kita berhati-hati dari ujub dan dari segala hal yang merusak keihlasan dan menyadari bahwa segala amal shalih yang kita lakukan adalah rahmat dari Allah kepada kita, dan bukan semata-mata karena usaha kita. Kita memohon kepada Allah agar menjauhkan diri kita dari hal yang merusak nilai ibadah kita dan agar Allah menerima amal shalih yang kita lakukan. Hal-hal yang Merusak Iman Aqidah Kelas XII ~ Al-imaan yaziidu wa yanqhusu. Iman itu kadang bertambah, kadang juga berkurang. Ketika dalam kondisi susah kadang manusia sangat ingat kepada Allah. Selalu berusaha taqorrub mendekatkan diri kepada Allah. Iman senantiasa terpupuk dan terjaga. Ia sukses dengan ujian keimanannya. Tapi, ketika sedang dalam kondisi bahagia, banyak yang terlena. Banyak yang lupa kepada Allah, sehingga dirinya makin jauh tak ingat kepada-Nya. Gagal dalam ujian keimanan lewat kenikmatan dunia yang dimilikinya. Na'udzu billaah min dzaalik kita berlindung kepada Allah dari yang demikian. Maka, agar iman tetap terjaga dan cenderung bertambah, maka seorang muslim atau muslimah harus senantiasa memupuk dan menjaga imannya. Diantara bentuk memupuk imannya adalah dengan senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sedangkan bentuk menjaga imannya diantaranya adalah dengan menghindari hal-hal yang dapat merusak yang Merusak Iman Beberapa hal yang dapat merusak keimanan diantaranya adalah A. Syirik B. Takhayul, Bid'ah, dan Khurafat C. Riya D. Nifaq E. Riddah G. FasiqA. SyirikPengertian SyirikSyirik secara bahasa berasal dari kata Syarika شَرِكَ yang artinya berserikat, bersekutu, bersama, atau menurut istilah syirik artinya suatu perbuatan yang menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala atau menyamakan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan meyakini ada kekuatan yang menyamai atau melebihi kekuatan Allah SWT yang dapat mendatangkan manfaat dan al-Quran kata "syirik" dengan derivasinya dalam berbagai bentuknya disebutkan sebanyak 227 kali. Orang yang melakukan perbuatan syirik disebut dengan musyrik مُشْرِك.Syirik adalah Dosa BesarSyirik adalah dosa besar yang tidak diampuni Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat An-Nisa' Ayat 48إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًاArtinya "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar".Jenis dan Macam-macam SyirikA. Syirik Besar dan Syirik KecilDilihat dari sifat dan tingkat sanksinya hukumannya, syirik dibagi menjadi dua1. Syirik Besar asy-syirkul akbar2. Syirik Kecil asy-syirkul ashgharSyirik besar adalah menjadikan selain Allah sebagai sekutu niddan yang disembah dan ditaati seperti halnya menyembah Allah SWT. Dia meminta dan berdoa kepadanya seperti meminta dan berdoa kepada Allah SWT. Ia takut, berharap, dan cinta kepadanya seperti ia takut kepada Allah SWT atau ia melakukan suatu bentuk ibadah kepadanya seperti ibadah kepada besar ada yang tampak nyata dhahirun jaliyyun seperti menyembah manuisa, berhala, matahari, bulan, bintang, malaikat, dan benda-benda besar ada juga yang bersifat tersembunyi bathinun khafiyyun seperti berdoa meminta kepada orang yang sudah meninggal, minta pertolongan kepadanya agar dikabulkan keinginannya, minta disembuhkan dari penyakit atau dihindarkan dari bahaya, dan yang kecil adalah perkara atau perbuatan yang dapat membawa seseorang kepada kemusyrikan. Jika dilakukan terus menerus, maka dikhawatirkan dapat mengantarkan pelakunya kepada syirik kecil dalam bentuk amalan contohnya adalah riya اَلرِّيَاء. Riya artinya pamer. Yaitu melakukan perbuatan karena ingin dilihat dan dipuji oleh orang jelas lagi riya artinya melihat memperlihatkan. Secara istilah riya artinya memperlihatkan memperbagus suatu amalan ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian juga istilah yang mirip dengan riya, yaitu sum'ah. Sum'ah artinya memperdengarkan menceritakan suatu amalan ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian mudah dan gamblang contoh orang yang riya dalam shalatMisal biasanya shalat dua rakaat dikerjakan dua menit. Berhubung shalat dipinggi ayah/ibu/guru/mertua dan lain-lain, maka shalat dua rakaatnya dikerjakan 7 menit atau 10 menit agar dinilai sebagai orang alim dan lain syirik besar asy-syirkul akbar dan Syirik kecil asy-syirkul ashgharSyirik Besar- Menyebabkan pelakunya keluar dari Islam- Menghapus seluruh amal kebaikan yang dilakukan- Menyebabkan pelakunya kekal di neraka diharamkan masuk surgaSyirik Kecil- Tidak menyebabkan pelakunya keluar dari Islam- Menghapus pahala amal yang disertai oleh syirik kecil tersebut- Tidak menyebabkan pelakunya kekal di nerakaB. Syirik Rububiyyah, Syirik Uluhiyyah, dan Syirik Asma wa ShifatDilihat dari segi kekhususna sifat Allah SWT syirik dibedakan menjadi tiga syirik rububiyyah, syirik uluhiyyah, dan syirik asma wa shifat- Syirik Rububiyyah adalah meyakini bahwa selain Allah Subhanahu wa Ta'ala ada sesuatu yang mampu menciptakan, memberi rizki, menghidupkan atau mematikan, dan sifat-sifat rububiyyah Syirik Uluhiyah adalah meyakini bahwa selain Allah Subhanahu wa Ta'ala ada sesuatu yang disembah dan ditaati, sesuatu yang bisa memberikan madharat atau manfaat, memberikan syafa'at tanpa izin Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan lainnya yang termasuk sifat-sifat Syirik dalam asma wa shifat adalah meyakini bahwa selain Allah Subhanahu wa Ta'ala ada yang memiliki sifat-sifat khusus yang hanya dimiliki oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala seperti mengetahui perkara yang ghaib, dan sifat-sifat Takhayul, Bid'ah, dan KhurafatTahayulSecara bahasa Tahayul berasal dari kata tahayala-yatahayalu-tahayulan yang artinya reka-rekaan, persangkaan, atau khayalan. Secara istilah tahayul adalah kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya didasarkan pada kecerdikan akal, bukan didasarkan pada sumber Islam baik Al-Quran maupun al-Hadits As-Sunnah. Tahayul dasarnya adalah hayalan atau imajinasi manusia, tradisi yang bersumber pada kepercayaan animisme roh nenek moyang dan dinamisme kepercayaan adanya kekuatan ghaib pada benda-benda tertentu- Contoh Tahayul meyakini mitologi Nyi Roro Kidul sebagai penguasa laut selatan yang akan menculik perempuan-perempuan yang memakai pakaian warna hijau jika bermain di pantai selatan, meyakini ramalan bintang zodiak, meyakini hari-hari baik dan hari sial untuk hajatanBid'ahSecara bahasa Bid'ah artinya sesuatu yang baru. Sedang secara istilah bid'ah artinya mengada-adakan sesuatu dalam agama Islam yang tidak dijumpai keterangannya dalam al-Quran dan as-Sunnah. Atau dengan ungkapan lain "amalan ibadah yang tidak ada tuntunannya baik dalam al-Quran maupun melalui hadits sunnah nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Bid'ah- memperingati hari kematian tujuh hari, empat puluh hari, seratus hari, hingga seribu hari- mengkhususkan malam nishfu sya'ban untuk qiyamul lail dan puasa esok harinyaKhurafatKhurafat Churafat menurut bahasa berarti dongeng, legenda, kisah, cerita bohong, asumsi, dugaan, kepercayaan dan keyakinan yang tidak masuk akal atau aqidah yang tidak istilah khurafat artinya suatu kepercayaan, keyakinan, pandangan dan ajaran yang sesunguhnya tidak memiliki dasar dari agama tetapi diyakini bahwa hal tersebut berasal dan memikiki dasar dari mengkultuskan menghormati secara berlebih-lebihan terhadap orang-orang tertentu, menggunakan ayat-ayat Al-Quran untuk jimatC. RiyaRiya artinya melihat memperlihatkan. Secara istilah riya artinya memperlihatkan memperbagus suatu amalan ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian juga istilah yang mirip dengan riya, yaitu sum'ah. Sum'ah artinya memperdengarkan menceritakan suatu amalan ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian mudah dan gamblang contoh orang yang riya dalam shalatMisal biasanya shalat dua rakaat dikerjakan dua menit. Berhubung shalat dipinggi ayah/ibu/guru/mertua dan lain-lain, maka shalat dua rakaatnya dikerjakan 7 menit atau 10 menit agar dinilai sebagai orang alim dan lain NifaqNifaq artinya berpura-pura. Yaitu menampakkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang terkandung dalam yang suka berbuat nifak disebut orang munafik- suka menghalangi orang beriman dalam menegakkan hukum Allah dan RasulNya- Selalu mengajak kepada kekufuran- suka berbuat kerusakan- Bila berkata berdusta, berjanji mengingkari, diberi amanat berkhiayanat, dan bila bermusuhan berbuat curangE. RiddahRiddah secara bahasa artinya kembali kembali kepada kekufuran. Secara istilah riddah artinya meninggalkan agama Islam secara sadar dan atas kemauan sendiri, tanpa ada paksaan dari orang riddah- Riddah dalam keyakinan misal meragukan ayat al-Quran, meragukan risalah nabi, menghalalkan yang diharamkan Allah- Riddah dalam perkataan bersumpah dengan selain Allah, menghina al-Quran, menghina Nabi dan Rasul Allah- Riddah dalam perbuatan bersujud kepada selain Allah, mempelajari dan mengamalkan sihir, memutuskan hukum tidak berdasarkan hukum AllahG. FasiqFasik secara bahasa artinya keluar dari sesuatu. Secara istilah fasik artinya keluar dari ketentuan-ketentuan syariat, keluar dari ketaatan kepada AllahContoh-contoh perbuatan yang termasuk kefasikanMisal pas waktu shalat dhuhur tiba, tidak seger melaksanakn shalat tapi malah sibu berktifitas lainnya, di bulan Ramadhan tidak puasa padahal mampu melakukannya, dalam pergaulan pria wanita melanggar batas-batas agama. Ada beberapa perkara yang disangka oleh sebagian orang merusak keikhlasan, akan tetapi ternyata tidak merusak keikhlasan. Salah satu perkara tersebut adalah Beramal dalam rangka mencari surga. Sebagian orang terlalu berlebihan dan salah faham tentang keikhlasan. Orang yang beramal sholeh karena mencari surga dinamakan oleh Robi’ah al-Adawiyah dengan “Pekerja yang buruk”. Ia berkata مَا عَبَدْتُهُ خَوْفًا مِنْ نَارِهِ وَلاَ حُبًّا فِي جَنَّتِهِ فَأَكُوْنَ كَأَجِيْرِ السُّوْءِ، بَلْ عَبَدْتُهُ حُبًّا لَهُ وَشَوْقًا إِلَيهِ “Aku tidaklah menyembahNya karena takut neraka, dan tidak pula karena berharap surgaNya sehingga aku seperti pekerja yang buruk. Akan tetapi aku menyembahNya karena kecintaan dan kerinduan kepadaNya” Ihyaa’ Uluum ad-Diin 4/310 Demikian juga Al-Ghozali mensifati orang yang seperti ini dengan orang yang ablah dungu. Ia barkata, فَالْعَامِلُ ِلأَجْلِ الْجَنَّةِ عَامِلٌ لِبَطْنِهِ وَفَرْجِهِ كَالْأَجِيْرِ السُّوْءِ وَدَرَجَتُهُ دَرَجَةُ الْبَلَهِ وَإِنَّهُ لَيَنَالُهَا بِعَمَلِهِ إِذْ أَكْثَرُ أَهْلِ الْجَنَّةِ الْبَلَهُ وَأَمَّا عِبَادَةُ ذَوِي الْأَلْبَابِ فَإِنَّهَا لاَ تُجَاوِزُ ذِكْرَ اللهِ تَعَالَى وَالْفِكْرِ فِيْهِ لِجَمَالِهِ … وَهَؤُلاَءِ أَرْفَعُ دَرَجَةً مِنَ الْاِلْتِفَاتِ إِلَى الْمَنْكُوْحِ وَالْمَطْعُوْمِ فِي الْجَنَّةِ “Seseorang yang beramal karena surga maka ia adalah seorang yang beramal karena perut dan kemaluannya, seperti pekerja yang buruk. Dan derajatnya adalah derajat al-balah orang dungu, dan sesungguhnya ia meraih surga dengan amalannya, karena kebanyakan penduduk surga adalah orang dungu. Adapun ibadah orang-orang ulil albab yang cerdas maka tidaklah melewati dzikir kepada Allah dan memikirkan tentang keindahanNya….maka mereka lebih tinggi derajatnya dari pada derajatnya orang-orang yang mengharapkan bidadari dan makanan di surga” Ihyaa Uluumid Diin 3/375 Tentunya ini adalah pendapat yang keliru. Bisa ditinjau dari beberapa sisi Pertama Allah telah mensifati para nabi dan juga pemimpin kaum mukminin bahwasanya mereka beribadah kepada Allah dalam kondisi takut dan berharap. Allah berfirman أُولَئِكَ الَّذِينَ يَدْعُونَ يَبْتَغُونَ إِلَى رَبِّهِمُ الْوَسِيلَةَ أَيُّهُمْ أَقْرَبُ وَيَرْجُونَ رَحْمَتَهُ وَيَخَافُونَ عَذَابَهُ إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ كَانَ مَحْذُورًا ٥٧ Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada Tuhan mereka siapa di antara mereka yang lebih dekat kepada Allah dan mengharapkan rahmat-Nya dan takut akan azab-Nya; Sesungguhnya azab Tuhanmu adalah suatu yang harus ditakuti. QS Al-Isroo 57 Allah berfirman tentang Ibaadurrohman bahwasanya mereka takut dengan adzab neraka وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا ٦٥ Dan orang-orang yang berkata “Ya Tuhan Kami, jauhkan azab Jahannam dari Kami, Sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”.QS Al-Furqoon 65 Nabi Ibrahim alaihis salaam berkata dalam doanya وَاجْعَلْنِي مِنْ وَرَثَةِ جَنَّةِ النَّعِيمِ ٨٥وَاغْفِرْ لأبِي إِنَّهُ كَانَ مِنَ الضَّالِّينَ ٨٦وَلا تُخْزِنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ ٨٧ Dan Jadikanlah aku Termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan, Dan ampunilah bapakku, karena Sesungguhnya ia adalah Termasuk golongan orang-orang yang sesat, dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan. QS Asy-Syu’aroo 85-87 Allah memuji Nabi Zakariya dan juga Nabi Yahya alaihima as-salam dalam firmanNya إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوا لَنَا خَاشِعِينَ ٩٠ Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. dan mereka adalah orang-orang yang khusyu’ kepada kami. QS Al-Anbiyaa 90 Demikian juga Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam terlalu banyak doa-doa beliau meminta surga dan terjauhkan dari neraka. Kedua Bahkan Allah mensifati para ulil albab orang-orang yang berakal dan cerdas bahwasanya mereka takut dengan adzab neraka dan mengharapkan janji Allah. Yang ini jelas bantahan terhadap Al-Ghozali yang menganggap orang yang mengharapkan surga dan takut neraka sebagai orang yang dungu. الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ١٩١رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ ١٩٢رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلإيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الأبْرَارِ ١٩٣رَبَّنَا وَآتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ ١٩٤ Yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata “Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, Maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun. Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami mendengar seruan yang menyeru kepada iman, yaitu “Berimanlah kamu kepada Tuhanmu”, Maka Kamipun beriman. Ya Tuhan Kami, ampunilah bagi Kami dosa-dosa Kami dan hapuskanlah dari Kami kesalahan-kesalahan Kami, dan wafatkanlah Kami beserta orang-orang yang banyak berbakti. Ya Tuhan Kami, berilah Kami apa yang telah Engkau janjikan kepada Kami dengan perantaraan Rasul-rasul Engkau. dan janganlah Engkau hinakan Kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji.” QS Ali Imroon 191-194 Ketiga Setelah Allah menyebutkan tentang kenikmatan-kenikmatan di surga lalu Allah memerintahkan para hambaNya untuk saling berlomba-lomba dalam memperolehnya. وَفِي ذَلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ ٢٦ dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba. QS Al-Muthoffifin 26 Keempat Terlalu banyak ayat dalam al-Qur’an yang menjelasan tentang nikmat-nikmat surga. Maka jika seseorang tercela mengharapkan kenikmatan surga maka seakan-akan Allah telah menyesatkan hamba-hambaNya dengan mengiming-iming mereka dengan nikmat surga. Demikian juga halnya Allah sering menyebutkan tentang perihnya adzab neraka. Kelima Diantara kenikmatan surga –bahkan yang merupakan puncak kenikmatan- adalah melihat wajah Allah. Karenanya Nabi shallallahu alaihi wa sallam meminta kepada Allah nikmat ini, sebagaimana dalam doanya وَأَسْأَلَُك لَذَّةَ النَّظْرِ إِلَى وَجْهِكَ وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكِ “Dan aku memohon keledzatan memandang wajahMu, dan kerinduan untuk bertemu denganMu” HR An-Nasaai no 1305 dan dishahihkan oleh Al-Albani Orang yang mengaku tidak berharap kenikmatan surga, maka apakah ia tidak ingin melihat wajah Allah?!! Keenam Banyak hadits yang mempersyaratkan “pengharapan ganjaran dari Allah” pada sebuah amalan. Contohnya sabda Nabi shallallahu alaihi wa sallam مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ “Barang siapa yang berpuasa di bulan ramadhan karena keimanan dan berharap maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” HR Al-Bukhari no 38 dan Muslim no 760 مَنِ اتَّبَعَ جَنَازَةَ مُسْلِمٍ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا فَلَهُ قِيْرَاطٌ، وَمَنْ شَهِدَهَا حَتَّى تُدْفَنَ فَلَهُ قِيْرَاطَانِ مِنَ الأَجْرِ، قِيْلَ يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَا الْقِيْرَاطَانِ؟ قَالَ مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيْمَيْنِ “Barangsiapa yang mengikuti janazah muslim karena keimanan dan mengharapkan ganjaran dari Allah hingga disholatkan jenazah tersebut maka bagi dia qirot pahala, dan barangsiapa yang menghadiri janazah hingga dikubur maka baginya dua qirot pahala”. Maka dikatakan, “Wahai Rasulullah, apa itu dua qirot?”, Nabi berkata, “Seperti dua gunung besar” HR Al-Bukhari no 47 Al-Khotthoobi berkata احْتِسَابًا أَيْ عَزِيْمَةً وَهُوَ أَنْ يَصُوْمَهُ عَلَى مَعْنَى الرَّغْبَةِ فِي ثَوَابِهِ “Ihtisaaban” yaitu azimah tekad maksudnya ia berpuasa karena berharap pahala dari Allah” Fathul Baari 4/115 Kota Nabi -shallallahu alaihi wa sallam-, 24-10-1433 H / 11 September 2012 M Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja

sebutkan hal yang dapat merusak keikhlasan